Senin, 05 Desember 2011

Cari Yang Mudah Saja


Cari Duit Online – Susah atau Gampang?

June 24th, 2011
Cari duit online sekarang sedang booming dikalangan pegawai kantoran. Bagaimana tidak menggiurkan kalau setiap buka website yang ditawarkan di kolom iklan di samping adalah bisa dapat penghasilan berjuta-juta dalam waktu singkat, dapat uang buat modal nikah atau bahkan bisa pensiun dini dan kembali mendapatkan waktu anda karena bisa lepas merdeka dari rutinitas kantor yang benar-benar menguras energi dan pikiran.  ‘Sebenarnya hal ini beneran apa gak sih?’ ‘Jangan-jangan saya kena tipu?’ Atau ‘ujung-ujungnya nih kelihatannya tetap harus punya modal besar?’ Pasti hal itu sering terngiang-ngiang di kepala anda sehingga kita masih ragu-ragu untuk mencoba.
Sebenarnya dari sekian banyak pilihan untuk berbisnis di internet jaman sekarang seperti contohnya : nge-blog, pay per click website, pasang google adsense, sistem affiliate atau justru jualan produk sendiri secara langsung di website atau social network site, ujung-ujungnya kegiatan kita cuma satu yaitu kita tetap harus punya pasar untuk jualan. Setelah tahu kalau ujung-ujungnya jualan jangan buru-buru punya pikiran “Wah susah amat nih cari duit online kalau begitu caranya, siapa yang mau beli?’ sebab sebenarnya jualan di internet ternyata tidak sesusah yang kita pikirkan. Sebab tidak seperti cara tradisional seperti di pasar tradisional atau toko dimana kita masih ada batasan jumlah pembeli karena keterbatasan lokasi, di dalam dunia internet pasar kita meliputi seluruh dunia. Statistik terakhir saja memaparkan dari 6.9 milyar penduduk dunia, 2 milyarnya (per Maret 2011) sudah menggunakan internet dan jumlah ini akan terus bertambah tiap tahunnya. Jadi bisa dibayangkan betapa besar sebenarnya potensi pasar dalam dunia internet ini.
Masalahnya lalu bagaimana kita bisa mencari pasar untuk produk kita di internet sebagai modal untuk cari duit online? Tips yang paling sederhana dalam berjualan di internet adalah pandai-pandailah mencari teman sebanyak-banyaknya lalu jagalah pertemanan tersebut, kalau pertemanan anda sudah terbangun dan timbul rasa percaya niscaya berbisnispun akan lebih mudah dilakukan. Jadi banyak-banyaklah memperluas jaringan anda di website, forum, atau yang termudah adalah dari social network anda sendiri karena itu adalah modal utama dalam memiliki bisnis di internet.http://www.alexandremasino.com/

Sabtu, 03 Desember 2011

Sukses selagi muda di d’BCN

Ketika teman-teman saya mengejar pekerjaan di perusahaan yang bagus dan bergengsi, saya justru tidak bersemangat melamar kerja.  Bukan karena saya tidak kompeten (fyi: IP 3.3, aktif organisasi, dan TOEFL prediction 533), melainkan karna saya yakin, PASTI ADA cara lain untuk mencari penghasilan, tanpa ngantor.  “Pekerjaan” yang level kerja kerasnya sama (atau bisa jadi lebih ringan), tapi dengan penghasilan berkali lipat dibanding gaji kantoran.
Mungkin jawabannya adalah bisnis.  Bisnis apa?  Saya gak ada pengetahuan berbisnis, juga gak tau apa yang bisa di-bisnis-kan.
Saya lalu dipertemukan dengan dBCN.  Pertama kali memang hanya tertarik untuk membeli produk Oriflame, tapi begitu saya tau sistemnya: website replika,  autoresponder, sistem online, internet marketing, saya yakin ini akan berhasil.  Kenapa? Karena saya merasa gak pinter ngomong, gak bisa jualan, down kalo ditolak, DAN internet adalah alat yang tepat untuk “ketemu” banyak orang.  Semuanya bisa dipelajari.
Lalu, mau ngga mau, saya terima juga 1 pekerjaan kantoran yang saya anggap sementara.  Toh dBCN pun masih bisa disambi, saking fleksibelnya bisnis ini :D Perlahan, kerja kantoran di siang hari dan bisnis dBC di malam hari, gaji saya di dBCN-Oriflame semakin naik, sementara gaji kantor saya segitu-segitu aja dari awal.  Sampai pada titik ini, saya beranikan resign dari kantor.  Resign dari pekerjaan pertama (dan semoga terakhir) saya setelah lulus kuliah, untuk lebih serius lagi berbisnis di dBCN.
Saat ini saya di level Director dengan bonus 5jt-an perbulan plus cash award 7 juta dan masih akan naik, naik, dan naik lagi..
Kenapa saya berani resign?
Karena saya tau, masa depan saya gak cuma butuh uang.  Gak cuma butuh nabung di rekening.  Tapi juga nabung waktu.  Saya punya rencana-rencana masa depan (menikah, beli rumah sendiri, beli mobil sendiri) dan juga ingin punya waktu untuk orangtua, suami (nantinya), terutama: anak.  Fenomena yg saya amati sekarang, banyak ibu muda tetep kerja kantoran meninggalkan putra/putrinya, bukan karena ingin bekerja tapi karena butuh, karena alasan ekonomi yang makin mendesak, dan gaji suami ngga cukup.  Coba lihat kiri-kanan, ada berapa yang kasusnya sama di lingkunganmu?
Lain lagi yang saya amati di dBCN, banyak ibu muda yang berani resign dengan alasan bisa mengurus putra/putrinya namun bonusnya di dBCN sudah mengalahkan nominal gaji kantorannya.  Gak cuma itu, mereka punya waktu lebih banyak untuk mereka sendiri, juga untuk keluarga.
Saya belum jadi seorang ibu, belum menikah juga. Tapi kalau sudah banyak contoh sukses dan cerita dengan permasalahan yang kurang lebih sama, kenapa harus menunggu sampai butuh?
Yuk, ambil alih kendali hidupmu dimasa depan nanti!
 
Annissa Sagita, 25th, Director